TUGAS MATA KULIAH K3 DAN
KETENAGAKERJAAN
TEKNIK
ELEKTRONIKA . NOFI HERIANTO
Jenis kecelakaan kerja
Dan Cara Penanganan Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak
diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan
dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.
Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah
usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg
diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak.
Tujuan dari pertolongan pertama ini adalah menyelamatkan jiwa korban,
menciptakan lingkungan yang aman, mencegah terluka atau sakit menjadi lebih
buruk, mencegah kecacatan, mempercepat kesembuhan atau perwatan penderita setelah
dirujuk ke rumah sakit, melindungi korban yang tidak sadar, menenangkan
penderita atau korban yang terluka, mencarikan pertolongan lebih lanjut.
Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja biasanya sangat diperlukan pada saat
terjadinya kecelakaan kerja ( keracunan, luka, percikan zat, tumpahnya zat, dan
kebakaran). Selain itu upaya-upaya preventif sangat diperlukan untuk mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja agar korban yang ditimbulkan tidak meluas.
Berikut Jenis-jenis kecelakaan kerja
yang sering timbul :
1. Keracunan
Keracunan
sebagai akibat penyerapan bahan-bahan kimia beracun atau toksik, seperti
ammonia, karbon monoksida, benzene, kloroform, dan sebagainya. Keracunan dapat
berakibat fatal ataupun gangguan kesehatan. Yang terakhir adalah yang lebih
seringterjadi baik yang dapat diketahui dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Pengaruh jangka panjang seperti pada penyakit hati, kanker, dan
asbestois, adalah akibat akumulasi penyerapan bahan kimia toksik dalam jumlah
kecil tetapi terus-menerus.
Pertolongan
pertama pada kecelakaan keracunan bahan kimia sebaiknya dilakukan jika dokter
belum juga tiba di lokasi keracunan tersebut. Adapun cara mengatasi keracunan
bahan kimia sebagai awal adalah pencegahan kontak bahan kimia dengan tubuh
secepat mungkin. Langkah-langkah untuk melakukannya adalah sebagai berikut:
1. Cucilah bahan kimia yang masih kontak
dengan tubuh (kulit, mata dan organ tubuh lainnya)
2. Usahakan penderita keracunan tidak
kedinginan.
3. Jangan memberikan minuman beralkohol
kepada penderita karena akan mempercepat penyerapan racun di dalam tubuh.
4. Jika sukar bernafas, bantu dengan
pernafasan dari mulut ke mulut
5. Segera bawa ke rumah sakit
Cara
mengatasi keracunan bahan kimia juga dapat dilakukan dengan beberapa langkah
lain jika bahan kimia racun tersebut masuk melalui mulut, kulit atau keracunan
akibat adanya gas yang beracum beredar di sekeliling kita.
Cara
mengatasi keracunan bahan kimia jika bahan racun masuk melalui mulut :
Berilah
minum berupa air atau susu 2 hingga 4 gelas.
Jika korban
keracunan sedang dalam keadaan pingsan, jangan memasukkan sesuatu (berupa
makanan/minuman) melalui mulutnya
Masukkan
jari telunjuk ke dalam mulut korban sambil menggerak-gerakkan jari di bagian
pangkal lidah dengan tujuan agar si korban muntah
Jangan
melakukan poin di atas jika korban keracunan minyak tanah, bensin, alkali atau
asam
Berilah 1
sendok antidote dan segelas air hangat kepada korban Antidote itu dalam keadaan
serbuk dan terbuat dari 2 bagian arang aktif, 1 bagian magnesium oksida dan 1
bagian asam tannat.
Cara
mengatasi keracunan bahan kimia jika bahan racun melalui kulit :
1. Cucilah bagian tubuh yang terkena
dengan air bersih sedikitnya selama 15 menit.
2. Lepaskan pakaian yang terkena bahan
kimia.
3. Jangan mengoleskan minyak, mentega
atau pasta natrium bikarbonat, kecuali untuk keracunan yang lebih
tinggi/tertentu lainnya.
Cara
mengatasi keracunan bahan kimia jika bahan racun berupa gas :
Untuk
keracunan bahan kimia berupa gas maka sebaiknya memberikan udara segar
sebaik-baiknya. Dan untuk pencegahan keracunan bahan kimia berupa gas sebaiknya
sejak awal menggunakan masker. Sebab gas berupa klorin, hidrogen sulfida,
fosgen, hidrogen sianida adalah bahan kimia gas yang sangat beracun.
Jadi,
sebelum bekerja dengan bahan kimia, sebaiknya harus mengetahu lebih dahulu cara
mengatasi keracunan bahan kimia tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan.
2. Luka Bakar
Kebakaran
dan luka bakar sebagai akibat kurang hati-hati dalam menangani pelarut-pelarut
organik yang mudah terbakar seperti eter, aseton, alkohol, dan sebagainya. Hal
yang sama dapat diakibatkan oleh peledakan bahan-bahan reaktif seperti
peroksida dan perklorat.
Pertolongan
Pertama pada Luka Bakar adalah :
Bila mungkin
segera bawa korban ke rumah sakit, apabila tidak mungkin dilakukan rendam
bagian tubuh yg terbakar dalam wadah berisi air dingin
Apabila luka
bakar luas atau derajat berat dilakukan
Ø Jangan tarik/menarik pakaian yang
melekat di luka
Ø Jangan memberi minyak gosok, pelumas,
odol atau antiseptic
Ø Jangan memecah lepuh
Ø Jangan menolong sendiri, kirim ke rumah sakit
Ø Bila korban sadar berikan minum larutan garam
(1/4 sendok teh tiap gelas 200cc), berikan satu gelas tiap jam.
Luka bakar
akibat zat kimia :
A. Terkena larutan asam :
1. kulit segera dihapuskan dengan kapas
atau lap halus
2. dicuci dengan air mengalir
sebanyak-banyaknya
3. Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3
4. kemudian cuci lagi dengan air
5. Keringkan dan olesi dengan salep
levertran.
B. Terkena logam natrium atau kalium :
1. Logam yang nempel segera diambil
2. Kulit dicuci dengan air mengalir
kira-kira selama 15-20 menit
3. Netralkan dengan larutan 1% asam
asetat
4. Dikeringkan dan olesi dengan salep
levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi
asam pikrat.
C. Terkena bromine :
1. Segera dicuci dengan larutan amonia
encer
2. Luka tersebut ditutup dengan pasta
Na2CO3.
D. Terkena phospor :
1. Kulit yang terkena segera dicuci
dengan air sebanyak-banyaknya
2. Kemudian cuci dengan larutan 3%
CuSO4.
3. Luka bakar akibat benda panas
4. Diolesi dengan salep minyak ikan atau
levertran
5. Mencelupkan ke dalam air es secepat
mungkin atau dikompres sampai rasa nyeri agak berkurang.
3. Luka Kulit
Luka kulit
sebagai akibat bekerja dengan gelas atau kaca ataupun karena tertusuk benda
tajam luka sering terjadi padatangan atau mata karena pecahan kaca.
Pertolongan
Pertama pada Luka Karena Tertusuk Benda Tajam
Ø Cabut benda tersebut dengan hati-hati
Ø Dekontaminasi luka
Ø Desinfeksi luka
Ø Beri obat pada luka
Ø Beri pembalut pada luka agar tidak terkontaminasi
Ø Laporkan pada petugas
Ø Jika luka terlalu parah cari
pertolongan medis
4. Kebakaran
Kebakaran
dapat terjadi apabila suatu rekasi kimia antara bahan dengan oksigen yang
menghasilkan energi berupa panas dan cahaya (api). Panas akan merambat ke
sekelilingnya yang selanjutnya akan mempercepat pula kebakaran.
Berikut ini
jenis-jenis kebakaran berdasarkan cara penanganannya :
1. Jenis A merupakan jenis kebakaran
yang melibatkan bahan-bahan “biasa” yang mudah terbakar seperti kayu, kertas,
karet dan plastik (mengandung karbon). Untuk mengatasinya digunakan alat
pemadam kebakaran air, serbuk kering atau selimut api. Jangan menggunakan air
jika resiko bahaya listrik.
2. Jenis B merupakan jenis kebakaran
yang melibatkan bahan yang mudah terbakar, meliputi cairan, seperti minyak
tanah, bensin, alkohol. Untuk mengatasinya gunakan pemadam kebakaran jenis
busa, cairan yang mudah menguap, karbon dioksida, serbuk kering, selimut api
atau pasir. Jangan menggunakan busa bila ada kemungkinan resiko bahaya listrik,
dan jangan sekali-sekali menggunakan air.
3. Jenis C bahan yang terbakar meliputi
gas, misalnya metana, propana, acetilen, dan butana.Untuk mengatasinya menutup
zat yang dapat menimbulkan gas yang mudah terbakar tersebut, dan dapat
menggunakan pemadam kebakaran jenis BCF.
4. Jenis D kebakaran berasal dari logam
(metal) yang mudah terbakar seperti natrium, kalium, dan magnesium. Untuk cara
mengatasinya dengan menggunakan pasir atau selimut api.
5. Sengatan listrik
Terkena
sengatan listrik atau kesetrum sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian
seketika. Arus listrik yang melewati tubuh akan merusakkan jaringan tubuh
seperti saraf, otot, serta dapat mengacaukan kerja jantung. Pada korban
tersengat (kesetrum) listrik korban sering kali jatuh pingsan, mengalami henti
napas, denyut jantung tak teratur atau bisa jadi malah berhenti sama sekali,
dan mengalami luka bakar yang luas.
Berikut ini
yang harus anda lakukan untuk menangani korban yang tersengat listrik adalah :
Ø Lihat keadaan sekitar dan kondisi korban
Perhatikan terlebih dahulu kondisi si
korban dan sekitarnya. Lihat apakah korban masih terhubung dengan aliran
listrik atau tidak. Jangan terburu-buru langsung menyentuh atau memegang si
korban. Jika korban masih terhubung dengan listrik, bisa jadi kita akan ikut
kesetrum, walhasil kita jadi ikut menjadi korban.
Ø Matikan sumber lisrik
Cari sumber listriknya dan matikan. Jika tidak bisa,
singkirkan sumber listrik dari tubuh korban menggunakan benda yang tidak
mengantarkan listrik, semisal kayu, plastik, atau karet.
Ø Pindahkan korban
Jika lokasi kejadian tidak aman, pindahkan korban ke tempat
lain, lalu segera bawa korban ke pusat layanan medis terdekat. Bisa juga dengan
menghubungi nomor darurat agar si korban dijemput.
Ø Lakukan perawatan
Sambil menuju atau menunggu bantuan medis datang, baringkan
korban dalam posisi telentang. Posisi kaki diatur agar lebih tinggi dari kepala
untuk mencegah terjadinya shock. Periksa pula pernapasan dan denyut jantungnya.
Jika jantung atau napas korban terhenti, Anda bisa melakukan tindakan cardio
pulmonal resuscitation (CPR), dengan catatan Anda menguasai teknik ini.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar