SoLdErAn Heri
Selasa, 05 Januari 2016
TUGAS TATA TULIS LAPORAN
Silakan KLIK......,,,
NOVI HERIANTO | TUGAS TATA TULIS LAPORAN (ALAT PENETAS TELUR DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER)
Jumat, 18 September 2015
TUGAS MATA KULIAH K3 DAN
KETENAGAKERJAAN
TEKNIK
ELEKTRONIKA . NOFI HERIANTO
Jenis kecelakaan kerja
Dan Cara Penanganan Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak
diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan
dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.
Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah
usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg
diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak.
Tujuan dari pertolongan pertama ini adalah menyelamatkan jiwa korban,
menciptakan lingkungan yang aman, mencegah terluka atau sakit menjadi lebih
buruk, mencegah kecacatan, mempercepat kesembuhan atau perwatan penderita setelah
dirujuk ke rumah sakit, melindungi korban yang tidak sadar, menenangkan
penderita atau korban yang terluka, mencarikan pertolongan lebih lanjut.
Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja biasanya sangat diperlukan pada saat
terjadinya kecelakaan kerja ( keracunan, luka, percikan zat, tumpahnya zat, dan
kebakaran). Selain itu upaya-upaya preventif sangat diperlukan untuk mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja agar korban yang ditimbulkan tidak meluas.
Berikut Jenis-jenis kecelakaan kerja
yang sering timbul :
1. Keracunan
Keracunan
sebagai akibat penyerapan bahan-bahan kimia beracun atau toksik, seperti
ammonia, karbon monoksida, benzene, kloroform, dan sebagainya. Keracunan dapat
berakibat fatal ataupun gangguan kesehatan. Yang terakhir adalah yang lebih
seringterjadi baik yang dapat diketahui dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Pengaruh jangka panjang seperti pada penyakit hati, kanker, dan
asbestois, adalah akibat akumulasi penyerapan bahan kimia toksik dalam jumlah
kecil tetapi terus-menerus.
Pertolongan
pertama pada kecelakaan keracunan bahan kimia sebaiknya dilakukan jika dokter
belum juga tiba di lokasi keracunan tersebut. Adapun cara mengatasi keracunan
bahan kimia sebagai awal adalah pencegahan kontak bahan kimia dengan tubuh
secepat mungkin. Langkah-langkah untuk melakukannya adalah sebagai berikut:
1. Cucilah bahan kimia yang masih kontak
dengan tubuh (kulit, mata dan organ tubuh lainnya)
2. Usahakan penderita keracunan tidak
kedinginan.
3. Jangan memberikan minuman beralkohol
kepada penderita karena akan mempercepat penyerapan racun di dalam tubuh.
4. Jika sukar bernafas, bantu dengan
pernafasan dari mulut ke mulut
5. Segera bawa ke rumah sakit
Cara
mengatasi keracunan bahan kimia juga dapat dilakukan dengan beberapa langkah
lain jika bahan kimia racun tersebut masuk melalui mulut, kulit atau keracunan
akibat adanya gas yang beracum beredar di sekeliling kita.
Cara
mengatasi keracunan bahan kimia jika bahan racun masuk melalui mulut :
Berilah
minum berupa air atau susu 2 hingga 4 gelas.
Jika korban
keracunan sedang dalam keadaan pingsan, jangan memasukkan sesuatu (berupa
makanan/minuman) melalui mulutnya
Masukkan
jari telunjuk ke dalam mulut korban sambil menggerak-gerakkan jari di bagian
pangkal lidah dengan tujuan agar si korban muntah
Jangan
melakukan poin di atas jika korban keracunan minyak tanah, bensin, alkali atau
asam
Berilah 1
sendok antidote dan segelas air hangat kepada korban Antidote itu dalam keadaan
serbuk dan terbuat dari 2 bagian arang aktif, 1 bagian magnesium oksida dan 1
bagian asam tannat.
Cara
mengatasi keracunan bahan kimia jika bahan racun melalui kulit :
1. Cucilah bagian tubuh yang terkena
dengan air bersih sedikitnya selama 15 menit.
2. Lepaskan pakaian yang terkena bahan
kimia.
3. Jangan mengoleskan minyak, mentega
atau pasta natrium bikarbonat, kecuali untuk keracunan yang lebih
tinggi/tertentu lainnya.
Cara
mengatasi keracunan bahan kimia jika bahan racun berupa gas :
Untuk
keracunan bahan kimia berupa gas maka sebaiknya memberikan udara segar
sebaik-baiknya. Dan untuk pencegahan keracunan bahan kimia berupa gas sebaiknya
sejak awal menggunakan masker. Sebab gas berupa klorin, hidrogen sulfida,
fosgen, hidrogen sianida adalah bahan kimia gas yang sangat beracun.
Jadi,
sebelum bekerja dengan bahan kimia, sebaiknya harus mengetahu lebih dahulu cara
mengatasi keracunan bahan kimia tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan.
2. Luka Bakar
Kebakaran
dan luka bakar sebagai akibat kurang hati-hati dalam menangani pelarut-pelarut
organik yang mudah terbakar seperti eter, aseton, alkohol, dan sebagainya. Hal
yang sama dapat diakibatkan oleh peledakan bahan-bahan reaktif seperti
peroksida dan perklorat.
Pertolongan
Pertama pada Luka Bakar adalah :
Bila mungkin
segera bawa korban ke rumah sakit, apabila tidak mungkin dilakukan rendam
bagian tubuh yg terbakar dalam wadah berisi air dingin
Apabila luka
bakar luas atau derajat berat dilakukan
Ø Jangan tarik/menarik pakaian yang
melekat di luka
Ø Jangan memberi minyak gosok, pelumas,
odol atau antiseptic
Ø Jangan memecah lepuh
Ø Jangan menolong sendiri, kirim ke rumah sakit
Ø Bila korban sadar berikan minum larutan garam
(1/4 sendok teh tiap gelas 200cc), berikan satu gelas tiap jam.
Luka bakar
akibat zat kimia :
A. Terkena larutan asam :
1. kulit segera dihapuskan dengan kapas
atau lap halus
2. dicuci dengan air mengalir
sebanyak-banyaknya
3. Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3
4. kemudian cuci lagi dengan air
5. Keringkan dan olesi dengan salep
levertran.
B. Terkena logam natrium atau kalium :
1. Logam yang nempel segera diambil
2. Kulit dicuci dengan air mengalir
kira-kira selama 15-20 menit
3. Netralkan dengan larutan 1% asam
asetat
4. Dikeringkan dan olesi dengan salep
levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi
asam pikrat.
C. Terkena bromine :
1. Segera dicuci dengan larutan amonia
encer
2. Luka tersebut ditutup dengan pasta
Na2CO3.
D. Terkena phospor :
1. Kulit yang terkena segera dicuci
dengan air sebanyak-banyaknya
2. Kemudian cuci dengan larutan 3%
CuSO4.
3. Luka bakar akibat benda panas
4. Diolesi dengan salep minyak ikan atau
levertran
5. Mencelupkan ke dalam air es secepat
mungkin atau dikompres sampai rasa nyeri agak berkurang.
3. Luka Kulit
Luka kulit
sebagai akibat bekerja dengan gelas atau kaca ataupun karena tertusuk benda
tajam luka sering terjadi padatangan atau mata karena pecahan kaca.
Pertolongan
Pertama pada Luka Karena Tertusuk Benda Tajam
Ø Cabut benda tersebut dengan hati-hati
Ø Dekontaminasi luka
Ø Desinfeksi luka
Ø Beri obat pada luka
Ø Beri pembalut pada luka agar tidak terkontaminasi
Ø Laporkan pada petugas
Ø Jika luka terlalu parah cari
pertolongan medis
4. Kebakaran
Kebakaran
dapat terjadi apabila suatu rekasi kimia antara bahan dengan oksigen yang
menghasilkan energi berupa panas dan cahaya (api). Panas akan merambat ke
sekelilingnya yang selanjutnya akan mempercepat pula kebakaran.
Berikut ini
jenis-jenis kebakaran berdasarkan cara penanganannya :
1. Jenis A merupakan jenis kebakaran
yang melibatkan bahan-bahan “biasa” yang mudah terbakar seperti kayu, kertas,
karet dan plastik (mengandung karbon). Untuk mengatasinya digunakan alat
pemadam kebakaran air, serbuk kering atau selimut api. Jangan menggunakan air
jika resiko bahaya listrik.
2. Jenis B merupakan jenis kebakaran
yang melibatkan bahan yang mudah terbakar, meliputi cairan, seperti minyak
tanah, bensin, alkohol. Untuk mengatasinya gunakan pemadam kebakaran jenis
busa, cairan yang mudah menguap, karbon dioksida, serbuk kering, selimut api
atau pasir. Jangan menggunakan busa bila ada kemungkinan resiko bahaya listrik,
dan jangan sekali-sekali menggunakan air.
3. Jenis C bahan yang terbakar meliputi
gas, misalnya metana, propana, acetilen, dan butana.Untuk mengatasinya menutup
zat yang dapat menimbulkan gas yang mudah terbakar tersebut, dan dapat
menggunakan pemadam kebakaran jenis BCF.
4. Jenis D kebakaran berasal dari logam
(metal) yang mudah terbakar seperti natrium, kalium, dan magnesium. Untuk cara
mengatasinya dengan menggunakan pasir atau selimut api.
5. Sengatan listrik
Terkena
sengatan listrik atau kesetrum sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian
seketika. Arus listrik yang melewati tubuh akan merusakkan jaringan tubuh
seperti saraf, otot, serta dapat mengacaukan kerja jantung. Pada korban
tersengat (kesetrum) listrik korban sering kali jatuh pingsan, mengalami henti
napas, denyut jantung tak teratur atau bisa jadi malah berhenti sama sekali,
dan mengalami luka bakar yang luas.
Berikut ini
yang harus anda lakukan untuk menangani korban yang tersengat listrik adalah :
Ø Lihat keadaan sekitar dan kondisi korban
Perhatikan terlebih dahulu kondisi si
korban dan sekitarnya. Lihat apakah korban masih terhubung dengan aliran
listrik atau tidak. Jangan terburu-buru langsung menyentuh atau memegang si
korban. Jika korban masih terhubung dengan listrik, bisa jadi kita akan ikut
kesetrum, walhasil kita jadi ikut menjadi korban.
Ø Matikan sumber lisrik
Cari sumber listriknya dan matikan. Jika tidak bisa,
singkirkan sumber listrik dari tubuh korban menggunakan benda yang tidak
mengantarkan listrik, semisal kayu, plastik, atau karet.
Ø Pindahkan korban
Jika lokasi kejadian tidak aman, pindahkan korban ke tempat
lain, lalu segera bawa korban ke pusat layanan medis terdekat. Bisa juga dengan
menghubungi nomor darurat agar si korban dijemput.
Ø Lakukan perawatan
Sambil menuju atau menunggu bantuan medis datang, baringkan
korban dalam posisi telentang. Posisi kaki diatur agar lebih tinggi dari kepala
untuk mencegah terjadinya shock. Periksa pula pernapasan dan denyut jantungnya.
Jika jantung atau napas korban terhenti, Anda bisa melakukan tindakan cardio
pulmonal resuscitation (CPR), dengan catatan Anda menguasai teknik ini.
sumber :
Senin, 15 Juni 2015
Topologi
Jaringan Komputer
Pada saat kita ingin melakukan instalasi jaringan
komputer, terlebih dahulu kita harus memperhatikan bentuk/ struktur topologi
yang dipakai.
Nah, artikel kali ini membahas tentang topologi
jaringan pada komputer secara lengkap dan komplit.
Topologi jaringan sendiri merupakan suatu bentuk/
struktur jaringan yang menghubungkan antar komputer satu dengan yang lain
dengan menggunakan media kabel maupun nirkabel.
Dalam instalasi jaringan, kita harus benar-benar
memperhatikan jenis, kelebihan dan kekurangan masing-masing topologi jaringan
yang akan kita gunakan. Berikut jenis-jenis topologi jaringan beserta kelebihan
dan kekurangannya :
1.
Topologi
Bus
Topologi bus bisa dibilang topologi yang cukup
sederhana dibanding topologi yang lainnya. Topologi ini biasanya digunakan pada
instalasi jaringan berbasis fiber optic, kemudian digabungkan dengan topologi
star untuk menghubungkan client atau node.
Topologi bus hanya menggunakan sebuah kabel jenis
coaxial disepanjang node client dan pada umumnya, ujung kabel coaxial tersebut
biasanya diberikan T konektor sebagai kabel end to end .
Kelebihan
Topologi Bus :
Biaya
instalasi yang bisa dibilang sangat murah karena hanya menggunakan sedikit
kabel.
Penambahan
client/ workstation baru dapat dilakukan dengan mudah.
Topologi
yang sangat sederhana dan mudah di aplikasikan
Kekurangan
Topologi Bus :
Jika salah satu kabel
pada topologi jaringan bus putus atau bermasalah, hal tersebut dapat mengganggu
komputer workstation/ client yang lain.
Proses sending
(mengirim) dan receiving (menerima) data kurang efisien, biasanya sering
terjadi tabrakan data pada topologi ini.
Topologi yang sangat
jadul dan sulit dikembangkan.
2. Topologi Star
Topologi star atau bintang merupakan salah satu
bentuk topologi jaringan yang biasanya menggunakan switch/ hub untuk
menghubungkan client satu dengan client yang lain.
Kelebihan
Topologi Star :
Apabila salah satu
komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini tetap berjalan dan tidak
mempengaruhi komputer yang lain.
Bersifat fleksibel
Tingkat keamanan bisa
dibilang cukup baik daripada topologi bus.
Kemudahan deteksi
masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan pada jaringan.
Kekurangan
Topologi Star :
Jika switch/ hub yang notabenya
sebagai titik pusat mengalami masalah, maka seluruh komputer yang terhubung
pada topologi ini juga mengalami masalah.
Cukup membutuhkan
banyak kabel, jadi biaya yang dikeluarkan bisa dibilang cukup mahal.
Jaringan sangat
tergantung pada terminal pusat.
3.
Topologi
Ring
Topologi ring atau cincin merupakan salah satu
topologi jaringan yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya
dalam suatu rangkaian melingkar, mirip dengan cincin. Biasanya topologi ini
hanya menggunakan LAN card untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer
lainnya.
Kelebihan
Topologi Ring :
Memiliki performa yang
lebih baik daripada topologi bus.
Mudah
diimplementasikan.
Konfigurasi ulang dan
instalasi perangkat baru bisa dibilang cukup mudah.
Biaya instalasi cukup
murah
Kekurangan
Topologi Ring :
Kinerja komunikasi
dalam topologi ini dinilai dari jumlah/ banyaknya titik atau node.
Troubleshooting bisa
dibilang cukup rumit.
Jika salah satu koneksi
putus, maka koneksi yang lain juga ikut putus.
Pada topologi ini
biasnaya terjadi collision (tabrakan data).
4.
Topologi
Mesh
Topologi mesh merupakan bentuk topologi yang sangat
cocok dalam hal pemilihan rute yang banyak. Hal tersebut berfungsi sebagai
jalur backup pada saat jalur lain mengalami masalah.
Kelebihan
Topologi Mesh :
Jalur pengiriman data
yang digunakan sangat banyak, jadi tidak perlu khawatir akan adanya tabrakan
data (collision).
Besar bandwidth yang
cukup lebar.
Keamanan pada topologi
ini bisa dibilang sangat baik.
Kekurangan
Topologi Mesh :
Proses instalasi
jaringan pada topologi ini sangatlah rumit.
Membutuhkan banyak
kabel.
Memakan biaya instalasi
yang sangat mahal, dikarenakan membutuhkan banyak kabel.
5.
Topologi
Peer to Peer
Topologi peer to peer merupakan topologi yang sangat
sederhana dikarenakan hanya menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung.
Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar
komputer untuk proses pertukaran data.
Kelebihan
Topologi Peer to Peer :
Biaya yang dibutuhkan sangat
murah.
Masing-masing komputer
dapat berperan sebagai client maupun server.
Instalasi jaringan yang
cukup mudah.
Kekurangan
Topologi Peer to Peer :
Keamanan pada topologi
jenis ini bisa dibilang sangat rentan.
Sulit dikembangkan.
Sistem keamanan di konfigurasi
oleh masing-masing pengguna.
Troubleshooting
jaringan bisa dibilang rumit.
6.
Topologi
Linier
Topologi linier atau biasaya disebut topologi bus
beruntut. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel utama guna
menghubungkan tiap titik sambungan pada setiap komputer.
Kelebihan
Topologi Linier :
Mudah dikembangkan.
Membutuhkan sedikit
kabel.
Tidak memperlukan
kendali pusat.
Tata letak pada
rangkaian topologi ini bisa dibilang
cukup sederhana.
Kekurangan
Topologi Linier:
Memiliki kepadatan lalu
lintas yang bisa dibilang cukup tinggi.
Keamanan data kurang
baik.
7.
Topologi
Tree
Topologi tree atau pohon merupakan topologi gabungan
antara topologi star dan juga topologi bus. Topologi jaringan ini biasanya
digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda-beda.
Kelebihan
Topologi Tree :
Susunan data terpusat secara hirarki, hal tersebut
membuat manajemen data lebih baik dan mudah.
Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas
lagi.
Kekurangan
Topologi Tree :
Apabila komputer yang menduduki tingkatan tertinggi
mengalami masalah, maka komputer yang terdapat dibawahnya juga ikut bermasalah
Kinerja jaringan pada topologi ini terbilang lambat.
Menggunakan banyak kabel dan kabel terbawah
(backbone) merupakan pusat dari teknologi ini.
8. Topologi Hybrid
Topologi hybrid merupakan topologi gabungan antara
beberapa topologi yang berbeda. Pada saat dua atau lebih topologi yang berbeda
terhubung satu sama lain, disaat itulah gabungan topologi tersebut membentuk
topologi hybrid.
Kelebihan
Topologi Hybrid :
Freksibel
Penambahan koneksi
lainnya sangatlah mudah.
Kekurangan
Topologi Hybrid :
Pengelolaan pada
jaringan ini sangatlah sulit.
Biaya pembangunan pada
topologi ini juga terbilang mahal.
Instalasi dan
konfigurasi jaringan pada topologi ini bisa dibilang cukup rumit, karena
terdapat topologi yang berbeda-beda.
Pendapat
Dari beberapa topologi di atas, menurut saya topologi
yang paling unggul yaitu topologi Mesh.
Alasan : karena
topologi ini memiliki keunggulan yang sangat bermanfaat seperti Jalur
pengiriman data yang digunakan sangat banyak, jadi tidak perlu khawatir akan
adanya tabrakan data (collision). Selain itu juga memiliki beberapa keunggulan
lain, di antaranya :
·
Besar bandwidth yang cukup lebar.
·
Keamanan pada topologi ini bisa dibilang
sangat baik.
Walaupun memiliki kekurangan, tetapi topologi ini
sepadan dengan hasil atau keunggulannya
Sabtu, 13 Juni 2015
PERBEDAAN NTFS DAN FAT

NTFS
( New Technology File System)
Ø Pengertian
NTFS atau New Technology File System , merupakan
sebuah sistem berkas yang dibekalkan oleh Microsoft dalam keluarga sistem
operasi Windows NT, yang terdiri dari Windows NT 3.x (NT 3.1, NT 3.50, NT
3.51), Windows NT 4.x (NT 4.0 dengan semua service pack miliknya), Windows NT
5.x (Windows 2000, Windows XP, dan Windows Server 2003), serta Windows NT 6.x
(Windows Vista, Windows 7).
Sistem berkas NTFS memiliki sebuah desain yang
sederhana tapi memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan keluarga sistem
berkas FAT. NTFS menawarkan beberapa fitur yang dibutuhkan dalam sebuah
lingkungan yang terdistribusi, seperti halnya pengaturan akses (access control)
siapa saja yang berhak mengakses sebuah berkas atau direktori, penetapan kuota
berapa banyak setiap pengguna dapat menggunakan kapasitas hard disk, fitur
enkripsi, serta toleransi terhadap kesalahan (fault tolerance). Fitur-fitur
standar sebuah sistem berkas, seperti halnya directory hashing, directory
caching, penggunaan atribut direktori, dan atribut berkas tentu saja telah
dimiliki oleh NTFS. Bahkan, Microsoft telah menambahkan kemampuan yang hebat ke
dalam NTFS agar memiliki kinerja yang tinggi, lebih tinggi daripada sistem
berkas yang sebelumnya semacam HPFS atau FAT, khususnya pada ukuran volume yang
besar, tetapi juga tetap mempertahankan kemudahan pengoperasiannya. Salah satu
keunggulan NTFS dibandingkan dengan sistem berkas lainnya adalah bahwa NTFS
bersifat extensible (dapat diperluas) dengan menambahkan sebuah fungsi yang
baru di dalam sistem operasi, tanpa harus merombak desain secara keseluruhan
(perombakan mungkin dilakukan, tapi tidak secara signifikan).
Ø Fitur NTFS
NTFS membunyai beberapa fitur antara lain :
1. NTFS
dapat mengatur kuota volume untuk setiap pengguna (dalam NTFS disebut dengan
Disk Quota).
2. NTFS
mendukung sistem berkas terenkripsi secara transparan dengan menggunakan jenis
beberapa jenis algoritma enkripsi yang umum digunakan.
3. NTFS
mendukung kompresi data transparan yang, meskipun tidak memiliki rasio yang
besar, dapat digunakan untuk menghemat penggunaan ruangan hard disk. Selain
itu, NTFS mendukung pembuatan berkas dengan atribut sparse (berkas yang berisi
banyak area kosong di dalam datanya) yang umumnya dibutuhkan oleh
aplikasi-aplikasi ilmiah.
4. NTFS
mendukung hard link (tautan keras) serta symbolic link (tautan simbolis)
seperti halnya sistem berkas dalam sistem operasi keluarga UNIX, meskipun dalam
NTFS, implementasinya lebih sederhana. Fitur symbolic link dalam NTFS
diimplementasikan dengan menggunakan Reparse Point yang awalnya hanya dapat
diterapkan terhadap direktori. Windows Vista mengizinkan penggunaan symbolic
link terhadap berkas.
5. NTFS
mendukung penamaan berkas dengan metode pengodean Unicode (16-bit UCS2) hingga
255 karakter. Berbeda dengan sistem berkas FAT yang masih menggunakan pengodean
ANSI (8-bit ASCII) dan hanya berorientasi pada format 8.3. Penggunaan nama
panjang dalam sistem berkas FAT akan menghabiskan lebih dari dua entri
direktori. Tabel di bawah ini menyebutkan karakteristik perbandingan antara
NTFS dengan sistem berkas FAT32 dan FAT16.
6. NTFS
memiliki fitur untuk menampung lebih dari satu buah ruangan data dalam sebuah
berkas. Fitur ini disebut dengan alternate data stream.
Ø Versi NTFS
Selama 16 tahun perkembangan Windows NT (1991-2007),
NTFS telah beberapa kali mengalami perbaikan fungsi dan fitur. Meskipun terjadi
beberapa kali perbaikan fungsi dan fitur, antar setiap versi tersebut masih
terdapat kompatibilitas yang sangat dibutuhkan oleh sistem-sistem lama. Berikut
ini adalah beberapa versi NTFS:
NTFS versi 1.0 merupakan versi yang datang bersama
dengan Windows NT 3.1. Versi ini menawarkan fungsi yang sangat dasar, tetapi
sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan sistem berkas FAT yang saat itu telah
digunakan.
NTFS versi 1.1 merupakan versi yang datang bersama
dengan Windows NT 3.50. Versi ini menambahkan dukungan terhadap pengaturan
akses secara diskrit (discretionary access control).
NTFS versi 1.2 merupakan versi yang datang bersama
dengan Windows NT 4.0. Versi ini menambahkan dukungan terhadap auditing setiap
berkas dan juga kompresi transparan.
NTFS versi 2.0 tidak dirilis secara umum, karena
berbagai kendala yang dialaminya, yang tidak diumumkan oleh Microsoft
(Microsoft menggagalkan proyek NTFS versi 2.0, dan langsung menginjak NTFS
versi 3.0, mengingat banyaknya fitur yang ditambahkan ke dalam versi 3.0).
NTFS versi 3.0 merupakan versi yang datang bersama
dengan Windows 2000. Versi ini menawarkan banyak peningkatan dibandingkan
dengan versi sebelumnya. Di antaranya adalah penetapan kuota kepada setiap
pengguna, Encrypting File System (EFS), sistem keamanan yang dapat diatur dari
server pusat, fitur indeksasi terhadap properti dan isi setiap berkas, dan
lain-lain. Selain itu, versi 3.0 juga menawarkan dukungan kepada struktur
selain MBR (Master Boot Record), yakni GPT (GUID Partition Table) dan LDM
(Logical Disk Management).
NTFS versi
3.1 merupakan versi yang datang bersama dengan Windows XP Service Pack 1 dan
Windows Server 2003. Versi ini menawarkan perbaikan yang minor yang terjadi
dalam versi sebelumnya (khususnya di bidang performa), dan juga penggantian
algoritma enkripsi yang digunakan oleh EFS dari DESX atau 3DES menjadi AES-256.
FAT
( File Allocation Table )
Ø Pengertian
FAT File System adalah sebuah sistem berkas yang
menggunakan struktur tabel alokasi berkas sebagai cara dirinya beroperasi.FAT
pertama kali dikembangkan oleh Bill Gates dan Marc McDonald, pada tahun
1976-1977. Sistem berkas ini merupakan sistem berkas utama untuk sistem operasi
yang ada saat itu, termasuk di antaranya adalah Digital Research Disk Operating
System (DR-DOS), OpenDOS, FreeDOS, MS-DOS, IBM OS/2 (versi 1.1, sebelum
berpindah ke sistem HPFS), dan Microsoft Windows (hingga Windows Me). Untuk
disket, FAT telah distandardisasikan sebagai ECMA-107 dan ISO/IEC 9293.
Standar-standar tersebut hanya mencakup FAT12 dan FAT16 tanpa dukungan nama
berkas panjang, karena memang beberapa bagian dalam standar nama file panjang
di dalam sistem berkas FAT telah dipatenkan.
Ø Versi FAT
FAT memiliki beberapa versi yaitu :
1.
FAT12
FAT12 adalah sistem
berkas yang menggunakan ukuran unit alokasi yang memiliki batas hingga 12-bit,
sehingga hanya dapat menyimpan maksimum hingga 212 unit alokasi saja (4096
buah). Sistem berkas ini adalah sistem berkas asli dari FAT yang pertama kali
digunakan dalam sistem operasi MS-DOS.
Karena beberapa sistem
operasi Windows menggunakan ukuran unit alokasi sistem berkas yang dibuat
berdasarkan ukuran sektor (kelipatan 512 byte, dari 1 sektor hingga 16 sektor),
FAT12 memiliki batasan pada kapasitasnya, yakni hingga 32 Megabyte. Karena
itulah, FAT12 umumnya hanya digunakan sebagai sistem berkas untuk media
penyimpanan floppy disk. Tabel berikut berisi informasi sistem operasi apa saja
yang mendukung sistem berkas FAT12.
FAT12 didukung oleh
beberapa Sistim Operasi antara lain : MS-DOS (semua versi), Windows 95 (semua
versi), Windows 98, Windows ME, Windows NT 3.x, Windows NT4.0, Windows
2000, Windows XP, Windows Server 2003,
dan Windows Vista.
2.
FAT16
FAT16 adalah sistem
berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 16-bit,
sehingga dapat menyimpan hingga 216 unit alokasi (65536 buah). Sistem berkas
ini memiliki batas kapasitas hingga ukuran 4 Gigabyte saja. Ukuran unit alokasi
yang digunakan oleh FAT16 bergantung pada kapasitas partisi yang hendak
diformat: jika ukuran partisi kurang dari 16 Megabyte, maka Windows akan
menggunakan sistem berkas FAT12, dan jika ukuran partisi lebih besar dari 16
Megabyte, maka Windows akan menggunakan sistem berkas FAT16.
FAT16 didukung oleh
beberapa Sistem Operasi antara lain : MS-DOS (versi 4 keatas), Windows 95
(semua versi), Winows 98, Windows ME,
Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003,
dan Windows Vista.
3.
VFAT
(Virtual FAT)
VFAT adalah sebuah
variasi sistem berkas FAT16 yang mendukung nama berkas panjang, hingga 255
karakter. Sistem berkas ini diintegrasikan ke dalam sistem operasi Windows 95
dan Windows NT 3.51. Meskipun mendukung nama berkas panjang, sebenarnya dalam
struktur sistem berkas ini tidak ada perubahan yang signifikan. Bahkan nama
berkas panjang akan memakai beberapa entri direktori secara sekaligus.
4.
FAT32
FAT32 adalah versi
sistem berkas FAT yang paling baru, yang diperkenalkan ketika Microsoft merilis
Windows 95 OEM Service Release 2 (Windows 95 OSR2).
FAT 32 didukung oleh
beberapa Sistem Operasi antara lain : Windows 95 OSR2, Windows 98, Windows ME,
Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows 7, dan
Windows 8.
Langganan:
Postingan (Atom)